Related Entry (Fe.e.l. f.r.e.e. t.o. c.l.i.c.k. t.h.e. l.i.n.k.s.):
- Do You Love Muhammad ﷺ ?
- Salawat Kamilah (Tafrijiyyah Nariyah Qurthubiyah
- CINTA BAGINDA RASULULLAH SAW ~ 15 AMALAN SUNNAH NABI MUHAMMAD ﷺ & AKHLAQ TERPUJI BAGINDA
- SIFAT-SIFAT RASULULLAH ﷺ. ( BAGINDA NABI MUHAMMAD ﷺ.)
- SEBELAS (11) TANDA MENCINTAI BAGINDA RASULULLAH ﷺ.
- TUJUH (7) WASIAT RASULULLAH ﷺ DIRIWAYATKAN ABU DZAR R.A.
Tanda-tanda berikut ini akan menjadi jelas pada mereka yang benar-benar mencintai Baginda Nabi Muhammad Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam:
Pertama : Tanda pertama cinta kepada Nabi Muhammad Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam, adalah bahwa dia akan mengikuti contoh-contohnya, menerapkan cara Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam dalam kata-kata, perbuatan, ketaatan kepada perintah-Nya, menghindari apa pun yang dilarang dan mengadopsi sikap Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam pada saat diberi kemudahan, sukacita, kesulitan, dan penderitaan. Allah berfirman,
“Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad) dan Allah akan mencintaimu.” [Al-Imran: 31]
Kedua : Tanda kedua adalah bahwa dia akan menyingkirkan keinginan sendiri dan nafsunya dengan mengikuti hukum yang didirikan dan didorong oleh Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam. Allah berfirman,
--------------------
Kedua : Tanda kedua adalah bahwa dia akan menyingkirkan keinginan sendiri dan nafsunya dengan mengikuti hukum yang didirikan dan didorong oleh Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam. Allah berfirman,
“Kepada orang-orang sebelum mereka yang telah membuat tempat tinggal mereka di tempat tinggal (Kota Madinah), dan karena keimanannya mereka mengasihi orang yang telah beremigrasi ketempat mereka, mereka tidak menemukan irihati dan dengki dalam dada mereka untuk apa yang telah diberikan dan lebih memilih mereka atas diri mereka sendiri, meskipun mereka sendiri memiliki kebutuhan. ” [Al Hasyr: 9]
--------------------
Ketiga : Tanda ketiga adalah bahwa kemarahan seseorang karena orang lain hanya demi mencari keridhaan Allah. Anas, putra Malik diberitahu oleh Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam
“Anakku, jika Anda dapat menahan diri dari dendam di hati Anda dari pagi hingga sore, kemudian melakukannya.” Dia kemudian menambahkan, “Anakku, yang merupakan bagian dari jalan kenabian bahwa barang siapa yang menghidupkan kembali cara saya dan mengasihi Aku, dan barangsiapa mencintaiku akan bersama dengan saya di surga.” [Sunan Tirmidh, Kitab al-Ilm, Vol 4, Halaman 151]
Jika seseorang memiliki kualitas baik ini, maka dia memiliki cinta yang sempurna untuk Allah dan Rasul-Nya. Jika dia menjadi sedikit kurang dalam kualitas ini maka cintanya tidak sempurna. Bukti ini ditemukan dalam ungkapan Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam ketika seseorang menghadapi hukuman karena mabuk. Sebagaimanaorang itu akan menerima hukuman seorang pria mengutuk sang pelaku, dan Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam berkata,
“Jangan mengutuk dia. Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya.” [Sahih Bukhari, Kitab al-Hudud, Vol 3, Halaman 133]
--------------------
Keempat : Tanda keempat adalah bahwa seseorang yang mencintai selalu menyebutkan nama Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam dalam kelimpahan – siapa mencintai sesuatu, terus-menerus pada lidahnya bersalawat kepada Nabi saw. [Al Shifa bi Ta'reefi Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 32]
--------------------
Kelima : Tanda kelima adalah kerinduan untuk bertemu Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam Setiap kekasih rindu untuk bersama mereka yang tercinta. Ketika suku Asy’ariyah mendekati Madinah, mereka mendengar nyanyian, “Besok, kita akan bertemu dengan orang yang kita cintai, Muhammad Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam dan para sahabatnya!” [Dalail an-Nabuwwah lil Baihaqi, Jilid 5, Halaman 351]
--------------------
Keenam : Tanda keenam adalah bahwa setiap mengingat Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam seseorang yang mencintainya akan ditemukan memuji dan menghormati setiap kali namanya disebutkan dan kemudian menampilkan kerendahan hatinya dan lebih merendahkan dirinya sendiri ketika ia mendengar namanya. Kami diberitahu oleh Isaac at-Tujibi bahwa setelah wafatnya Nabi Muhammad Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam setiap kali para sahabat mendengar namanya disebutkan mereka menjadi lebih rendah hati, kulit mereka gemetar dan mereka menangis karena cinta.
Adapun para pengikut lain dari Nabi Muhammad Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam beberapa sahabat mengalami rasa cinta yang luar biasa sehingga meneriakkan salam kerinduan untuknya, sedangkan yang lain melakukannya karena rasa hormat dan penghargaan pada Rasulullah Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam [Al Shifa bi Ta'reefi Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 33]
--------------------
Ketujuh : Tanda ketujuh adalah ungkapan kasih yang diungkapkan untuk Nabi Muhammad Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam, dan para ahlul bayt (keturunan Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam dan sahabatnya – para Muhajirin dan bani Ansar sama besarnya demi kehormatan Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam . Seseorang dengan tanda ini akan ditemukan memusuhi orang-orang yang membenci mereka.
Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam berkata kepada umatnya sambil menunjuk cucunya Sayidina Al Hasan dan Al Husain, semoga Allah senang dengan mereka, Nabi 'Alay-hi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam berkata, “Ya Allah, aku mencintai mereka, maka cintailah mereka.”
Sahih Bukhari, Kitab al Manaqib, Vol 5, Halaman 23
Sahih Muslim, Kitab al Fadhail, Vol 4, Halaman 1883
Sunan Tirmidzi, Kitab al Manaqib, Vol 5, Halaman 327
Al-Hasan mengatakan bahwa Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam, juga mengatakan, “Ya Allah, aku mencintainya, dan cinta orang yang mencintainya.”
Dua cucunya, Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam juga mengatakan, “Barangsiapa mencintai mereka, maka mencintai aku.”
Kemudian Baginda Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam berkata. "Barang siapa mencintaiku, maka dia mencintai Allah. Barang siapa yang membenci mereka membenci saya dan barangsiapa membenci saya artinya membenci Allah. ”
Kemudian Baginda Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam berkata. "Barang siapa mencintaiku, maka dia mencintai Allah. Barang siapa yang membenci mereka membenci saya dan barangsiapa membenci saya artinya membenci Allah. ”
Muqaddam Sunan Ibn Maja, Vol 1, Page 51
Majma ‘az-Zawaid, Vol 9, Halaman 180
Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam berkata,
“Jangan membuat teman saya sebagai sasaran setelah kepergian ku! Barangsiapa mengasihi mereka, maka mengasihi mereka itu karena mereka mencintaiku, dan barang siapa membenci mereka, adalah juga kebencian mereka terhadap aku, Barangsiapa merugikan mereka, maka mereka merugikan aku. Barangsiapa yang melukai sahabatku dan keluargaku, seolah-olah itu adalah menyakitiku (Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam) dan artinya juga Allah. Barang siapa menyaikiti Allah, maka mereka akan dibuang.
Sunan Tirmidzi, Kitab al Manaqib, Vol 5, Halaman 358
Musnad Ahmad, Vol 5, Halaman 54
Keluarga Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam adalah berasal dari Sayyidah Fathimah, semoga Allah senang dengan dia, “Dia adalah bagian dari diriku, barangsiapa yang membenci dia, maka mereka membenci saya.”
Sahih al Bukhari, Kitab al Manaqib, Vol 5, Halaman 24
Sahih Muslim, Kitab Fadhail as-Sahaba, Vol 4, Halaman 1903
Nabi Muhammad Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam mengatakan kepada Sayyidina Aisyah untuk mencintai Osama, putra Zaid karena dia mencintainya. [Sunan Tirmidzi, Kitab al-Manaqib, Vol 5, Halaman 342]
Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam berbicara kepada Ansar, berkata, “Tanda iman adalah mencintai Anshar, sedangkan tanda kemunafikan adalah kebencian kepada mereka.”
Sahih al Bukhari, Kitab al Manaqib, Vol 5, Page 27
Sahih al Bukhari, Kitab al Iman, Vol 1, Page 9
Sahih Muslim, Kitab al Iman, Vol, Halaman 85
Anak Omar mengatakan kepada kita bahwa Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam, berkata, “Barang siapa mencintai orang-orang Arab dan mengasihi mereka karena dia mencintaiku, dan barangsiapa membenci mereka, itu adalah karena kebencian mereka terhadap aku..” [Al Shifa bi Ta'reefi Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 34]
Faktanya adalah ketika seseorang mencintai yang lain, dia mencintai segala sesuatu yang dicintai orang itu, dan ini memang terjadi dengan para sahabat. Ketika Anas melihat Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam makan sepotong labu, ia berkata, “Dari hari itu maka akupun mencintai labu.” [Al Shifa bi Ta'reefi Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 34]
Al-Hasan, cucu Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam, semoga kedamaian Allah atas mereka, pergi dengan Jafar Salma dan memintanya untuk menyiapkan beberapa makanan Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam yang biasa digunakan untuk makan. [Shamail Tirmidzi, Halaman 155]
Omar pernah melihat Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam mengenakan sepasang sandal berwarna kuning, sehingga dia juga mengenakan sepasang sandal dengan warna yang sama.
Sahih al Bukhari, Kitab al-libas, Vol 7, Halaman 132
Sahih Muslim, Kitab al-Hajj, Vol 2, Halaman 844
--------------------
Kedelapan : Tanda kedelapan, kebencian terhadap siapa saja yang membenci Allah dan Rasul-Nya. yaitu dengan membenci orang-orang yang menunjukkan permusuhan terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Orang beriman memiliki tanda ini menghindari semua yang menentang cara kenabian, dan bertentangan dengan orang-orang yang memperkenalkan inovasi dalam cara kenabian (yang bertentangan dengan semangat Islam) dan menemukan hukum yang memberatkan. Allah berkata,
“Anda akan menemukan tidak ada umat yang beriman kepada Allah dan Hari Terakhir yang mencintai siapapun yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” [Al Mujadilah: 22]
“Anda akan menemukan tidak ada umat yang beriman kepada Allah dan Hari Terakhir yang mencintai siapapun yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” [Al Mujadilah: 22]
--------------------
Kesembilan : Tanda kesembilan ditemukan pada mereka yang mencintai Al-Qur’an yang dibawa oleh Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam, di mana mereka dibimbing. Ketika ditanya tentang Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam
Sayyidah Aisyah, ra dia, berkata, “karakter Nabi adalah Al-Qur’an.”
Bagian dari cinta Al-Qur’an adalah mendengarkan bacaan, bertindak sesuai dengan itu, pemahaman itu, menjaga dalam batas-batas dan cinta cara Nabi Muhammad Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam. [Al Shifa bi Ta'reefi Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 35]
Sayyidah Aisyah, ra dia, berkata, “karakter Nabi adalah Al-Qur’an.”
Bagian dari cinta Al-Qur’an adalah mendengarkan bacaan, bertindak sesuai dengan itu, pemahaman itu, menjaga dalam batas-batas dan cinta cara Nabi Muhammad Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam. [Al Shifa bi Ta'reefi Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 35]
Sahal, putra Abdullah berbicara tentang tanda ini mengatakan,
“Tanda mencintai Allah adalah cinta Al-Qur’an Tanda mencintai Al-Qur’an adalah cinta Nabi. Tanda mencintai Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam adalah cinta cara kenabiannya. Tanda mencintai cara kenabian adalah cinta akhirat. Tanda mencintai akhirat adalah membenci dunia ini. Tanda kebencian bagi dunia ini adalah bahwa Anda tidak mengumpulkan semua kecuali untuk sedikit saja sesuai ketentuan dan apa yang Anda butuhkan untuk tiba dengan selamat di akhirat. ” [Al Shifa bi Ta'reefi Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 35]
Anak Mas’ud mengatakan, “Tidak ada yang perlu bertanya pada diri sendiri tentang apa pun, selain Al-Qur’an, jika ia mencintai Al Qur’an maka dia mencintai Allah dan Rasul-Nya” pujian dan damai besertanya. [Baihaqi fil Aadaab, Hal 522]
.
--------------------
Kesepuluh : Tanda kesepuluh cinta untuk Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam adalah untuk mengasihani umatnya dengan menasihati mereka dengan baik, berjuang untuk kemajuanmereka dan menghapus segala sesuatu yang berbahaya dari jalan mereka dan dalam cara yang sama bahwa Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam, berkata “kasih sayanglah kepada orang yang beriman.” [Al-Taubah: 128]
--------------------
Kesebelas : Tanda kesebelas kasih yang sempurna ditemukan dalam membatasi siapa dirinya melalui penyangkalan diri, lebih memilih kemiskinan dari kenikmatan atraksi dunia. Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam berkata Abu Sa’id Al Khudri, “Kemiskinan akan datang kepada Anda yang mencintai saya, mengalir lebih cepat daripada banjir dari puncak gunung ke dasarnya.” [Sunan Tirmidzi, Kitab az-Zuhd, Vol 4, Halaman 7]
Seorang pria datang kepada Nabi 'Alay-hi wa-aali-hi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku mencintaimu.”
Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam memperingatkan, “Hati-hati dari apa yang Anda katakan.”
Pria itu mengulangi cintanya sampai tiga kali, dimana Nabi Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam berkata kepadanya, “Jikalau kamu mengasihi ku maka persiapkan diri mu dengan cepat untuk kemiskinan.” [Sunan Tirmidzi, Kitab az-Zuhd, Vol 4, Halaman 7]
Ya ALLAH SWT! Kami memohon kepadaMU untuk mengisi hati kita dengan Kasih yang benar dan besar dari sifat Karim yang terkasih, Habibullah. Kita tetap hidup pada Sunnah-nya dan memberkati kita dengan kematian pada Iman di Kota terkasih Nabi Terkasih Salla-Allah-u 'Alay-hi wa-as-Sallam dan kuburkan kami dengan Ahl al-Baqi ‘asy-Syarif … Aamin!
Sumber: alkisah.web.id
No comments:
Post a Comment