* Feel Free To Click On Other Related Post:
LUQMAN AL-HAKIM [AHLI HIKMAH]
Berdasarkan al-Qur'an surat Luqman ayat 13, 16, 17, 18, dan 19,
penyusun berpandangan bahwa pada ayat-ayat tersebut terdapat sepuluh (10)
nasihat Luqman al-Hakim kepada anaknya. Adapun sepuluh nasihat tersebut adalah
sebagai berikut,
nota Eva Talya
Redd Rohim : Ayat dalam The Holy Qur'an Arabic Text
From http://www.alislam.org/quran/ sistem penomboran bermula dengan
Bismillah-ir-Rahman-ir-Rahiim
sebagai ayat no 1, oleh itu kedudukan ayat berganjak satu number dari
penumberan standard)
1. Nasihat Agar Tidak
Musyrik kepada Allah SWT
13. Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS.Luqman
[31]: 13)
Yakni syirik
adalah dosa yang paling besar. Sehubungan dengan hal ini, Bukhari telah
meriwayatkan hadits melalui 'Abdullah ibn Mas'ud ra:
Artinya
:
"Al-Bukhari
berkata, telah menerangkan kepada kami Qutaibah, (kata Qutaibah) telah
menerangkan kepada kami Jarir, dari al-A'masy, dari Ibrahim, dari ’Alqamah,
dari 'Abdullah ibn Mas'ud ra ia berkata, Ketika turun ayat :'Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman,' hal itu
sangatlah memberatkan para sahabat, mereka berkata, 'Siapakah diantara kami
yang tidak mencampuradukkan keimanannya dengan kedzaliman?.'
Maka
Rasulullah SAW bersabda,
'Sesungguhnya
bukanlah demikian (pengertiannya seperti yang kalian katakan), tidakkah kalian
pernah mendengar ucapan Luqman: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.'" (Bukhari jilid II : 1995 : 287).
Syirik di
sini diungkapkan dengan perbuatan zalim. Mereka mencampur-adukkan iman mereka
dengan kezaliman, yakni dengan kemusyrikan.
Selanjutnya,
Luqman mengiringinya dengan pesan lain, yaitu agar anaknya menyembah Allah SWT
semata dan berbakti kepada kedua orang tua sebagaimana disebutkan dalam
firman-Nya, (QS.al-Isra [17]: 23)
Artinya
: "Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu
jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Al-Qur'an
dan Terjemah Depag RI : 2005 : 284).
Dan memang
Allah SWT sering menggandingkan keduanya dalam al-Qur'an. (Ibnu Katsir jilid
III : 1990 : 428-429).
*** ***
*** *** ***
Penyusun tidak memasukkan ayat 14 dan
15 dari Qur'an surah Luqman sebagai wasiat Lukman al-Hakim kepada anaknya
karena memperhatikan tekstual ayat tersebut tidak menggambarkan bahwa ayat
tersebut adalah ucapan Luqman kepada anaknya, walau demikian tetap kedua ayat
tersebut menjadi nasihat bagi anak dari Lukman al-Hakim dan anak dari orang tua
muslim lainnya.
14. Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun [*]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS.Luqman [31]: 14)
* Maksudnya: Selambat-lambat
waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun
15. Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya
di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian
hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. (QS.Luqman [31]: 15)
*** *** ***
*** ***
2. Nasihat Agar Memegang Teguh Ketauhidan
16. (Luqman berkata): "Hai anakku,
sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam
batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus[*] lagi Maha Mengetahui (QS.Luqman [31]: 16)
*Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala
sesuatu bagaimana kecilnya.
Seandainya
amal sekecil dzarrah (biji
kecil) itu dibentengi dan ditutupi berada dalam batu besar yang membisu atau
hilang dan lenyap di kawasan langit dan bumi, maka sesungguhnya Allah SWT pasti
akan membalasnya. Demikianlah karena sesungguhnya Allah pasti akan membalasnya.
Demikianlah karena sesungguhnya Allah, tiada sesuatu pun yang tersembunyi
bagi-Nya dan tiada sebutir dzarrah pun,
baik yang ada di langit maupun di bumi, terhalang dari penglihatan-Nya. Oleh
sebab itulah disebutkan oleh firman-Nya;
Artinya : "Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi
Maha Mengetahui." (QS.Luqman [31]:13)
- Lathiifun, Maha Halus pengetahuan-Nya, sehingga segala sesuatu tiada yang tersembunyi betapa pun lembut dan halusnya.
- Khabiirun, Maha Mengetahui langkah-langkah semut sekecil apa pun yang ada di kegelapan malam yang sangat pekat.
(Ibnu Katsir
jilid III : 1990 : 428-429).
Jamaal 'Abdul
Rahman mengutip pemaparan al-Qurthubi, diceritakan bahwa anak Luqman al-Hakim
bertanya kepada ayahnya tentang sebutir biji yang jatuh ke dasar laut, apakah
Allah mengetahuinya? Maka Lukman menjawabnya dengan mengulangi jawaban semula
yang disebutkan dalam firman-Nya,(QS.Luqman [31]: 16)
3. Nasihat Agar
Mendirikan Shalat
4. Nasihat Agar Memiliki Keberanian Memerintah kepada Kebaikan
5. Nasihat Agar Memiliki Keberanian Mencegah Kemungkaran
6. Nasihat Agar Bersabar Terhadap Musibah yang Menimpa
17. Hai anakku, dirikanlah
shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS.Luqman [31]: 17)
3) al-Hakim
terus-menerus memberikan pengarahan kepada anaknya dalam pesan
selanjutnya.
Artinya : "Hai
anakku, Dirikanlah shalat...." (QS.Luqman [31]: 17)
'Aqimish-shalaata, dirikanlah shalat, lengkap dengan
batasan-batasan, fardhu-fardhu, dan waktu-waktunya. (Ibnu Katsir jilid III :
1990 : 430).
...........................................................................................................................
4) Pesan
Luqman al-Hakim yang keempat adalah agar anaknya memiliki keberanian untuk
memerintah manusia untuk berbuat baik. Firman Allah SWT,
Artinya
: "...dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik...." (QS.Luqman
[31]: 17)
...........................................................................................................................
5) Pesan
Lukman al-Hakim yang kelima adalah agar anaknya memiliki keberanian untuk
mencegah orang-orang yang berada di sekitarnya berbuat kemungkaran. Firman
Allah SWT,
Artinya :"...dan cegahlah (mereka)
dari perbuatan yang mungkar...." (QS.Luqman [31]: 17)
Terhadap
pesan Luqman al-Hakim yang keempat dan kelima kepada anaknya di atas,
Ibnu Katsir
memberikan keterangan, Wa'mur
bi'l-ma'ruufi wanha 'ani'l-mungkar, perintahkanlah perkara yang
baik dan cegahlah perkara yang munkar menurut batas kemampuan dan jerih
payahmu. (Ibnu Katsir jilid III : 1990 : 430).
...........................................................................................................................
6) Pesan
Lukman al-Hakim yang keenam adalah agar anaknya bersabar terhadap musibah yang
menimpa. Firman Allah SWT,
Artinya
: "...dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah)." (QS.Luqman
[31]: 17)
Karena
sesungguhnya untuk merealisasikan amar ma'ruf dan nahyi mungkar, pelakunya
pasti akan mendapat gangguan dari orang lain. Oleh karena itulah, dalam pesan
selanjutnya Lukman memerintahkan kepada anaknya untuk bersabar.
Artinya
: "...
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah)." Firman Allah SWT, (QS.Luqman [31]: 17)
Yakni
bersikap sabar dalam menghadapi gangguan manusia termasuk hal-hal yang
diwajibkan oleh Allah SWT. (Ibnu Katsir jilid III : 1990 : 430).
Menurut
pendapat lain, Luqman memerintahkan kepada anaknya bersabar dalam menghadapi
berbagai macam kesulitan hidup di dunia, seperti berbagai macam penyakit dan
sebagainya, dan tidak sampai ketidak sabarannya menghadapi hal tersebut akan
menjerumuskannya ke dalam perbuatan durhaka terhadap Allah SWT. pendapat ini
cukup baik karena pengertiannya bersifat menyeluruh. Demikianlah menurut
al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya. Menurut makna lahiriahnya, hanya Allah yang
lebih mengetahui, bahwa firman-Nya;
Artinya
: "...
Sesungguhnya yang demikian itu...." (QS.Luqman [31]: 17)
Isyarat yang
terkandung di dalamnya menunjukan kepada sikap mengerjakan shalat, menunaikan
amaar ma'ruf dan nahyi mungkar, serta bersabar menghadapi ganguan dan musibah,
semuanya termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah SWT. (Jamaal 'Abdul Rahman
: 2005 : 342-343).
7. Nasihat Agar
Tidak Bersikap Sombong terhadap Orang Lain
8. Nasihat Agar
Tidak Angkuh dalam Menjalani Hidup
18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri. (QS.Luqman [31]: 18)
7) Pesan Lukman al-Hakim yang ketujuh
adalah agar anaknya jangan memalingkan muka dari manusia karena sombong, merasa
diri paling tinggi derajatnya dari orang lain.
Artinya : "Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)...." (QS.Luqman [31]: 18)
Ash-Sha'r artinya berpaling. Makna asalnya adalah suatu penyakit yang
menyerang tengkuk unta atau bagian kepalanya sehingga persendian lehernya
terlepas dari kepalanya, kemudian diserupakanlah dengan seorang lelaki yang
bersikap sombong. (Sayyid Qutb : 1992 : 2790).
Ibnu Abbas ra menafsirkan firman Allah SWT, "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu
dari manusia (karena sombong)...." yakni janganlah engkau bersikap sombong dengan meremehkan
hamba-hamba Allah dan memalingkan mukamu dari mereka bila mereka berbicara
denganmu. (Ath-Thabari jilid XXI : 1988 : 74).
Makna yang dimaksud ialah hadapkanlah wajahmu ke arah mereka
dengan penampilan yang simpatik dan menawan. Apabila orang yang paling muda di
antara mereka berbicara denganmu, dengarkanlah ucapannya sampai dia
menghentikan penbicaraannya. Demikianlah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
(Jamaal 'Abdul Rahman : 2005 : 344).
...........................................................................................................................
8). Pesan Luqman al-Hakim yang kedelapan adalah agar anaknya
tidak angkuh dalam menjalani hidup.
Artinya : "...dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS.Luqman [31]: 18)
Berjalan di muka bumi dengan angkuh, ialah cara berjalan dengan
langkah yang angkuh dan sombong dan enggan untuk bercampur gaul dengan orang
lain (disebabkan kesombongannya itu). Cara berjalan yang maupun Khalik (Allah
SWT) atapun makhluk (manusia) sama-sama tidak menyukainya. Cara berjalan yang
sombong adalah indikasi akan lupa dirinya seorang hamba kepada Dzat Allah SWT
(yang hanya Dia yang berhak untuk sombong). (Sayyid Qutb : 1992 : 2790).
Manusia menjalani hidup diantaranya dengan berjalan menelusuri
relung-relung kehidupan setiap harinya. Lukman al-Hakim mengajarkan kepada
anaknya untuk tetap tawadhu' (rendah hati) dan tidak takabbur (sombong)
diantanya dengan menekankan agar dalam cara berjalan tidak berjalan dengan
angkuh dan sombong.
9. Nasihat Agar Menyederhanakan Cara
Berjalan
10. Nasihat Agar Melunakkan Suara
19. Dan sederhanalah kamu
dalam berjalan[*] dan
lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai.
* Maksudnya: ketika kamu
berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.
Pesan Luqman
al-Hakim yang kesembilan adalah agar anaknya menyederhanakan cara berjalan. Nasihat kesembilan ini berserta
nasihat ketujuh, kedelapan dan kesepuluh adalah sama-sama menekankan untuk
tidak berlaku sombong dan menanamkan sifat tawadhu' kepada anak.
Setelah
Luqman al-Hakim memperingatkan anaknya agar waspada terhadap akhlaq yang
tercela dengan nasihat ketujuh dan kedelapannya, dia lalu menggambarkan
kepadanya akhlaq mulia yang harus dikenakannya.
...........................................................................................................................
9) "Dan sederhanalah kamu dalam berjalan...." (QS.Luqman [31]: 19)
Waqsid
fii masyika, Yakni
berjalanlah dengan cara jalan yang pertengahan, tidak dengan langkah yang
lambat dan tidak pula dengan langkah yang terlalu cepat, namun dengan langkah
yang pertengahan antara lambat dan cepat. (Ibnu Katsir jilid III : 1990 : 430).
Nasihat
Luqman al-Hakim yang kesembilan ini adalah sesuai dengan salah satu sifat 'Ibaadu'r-Rahmaan (hamba-hamba
yang baik dari Tuhan yang Maha Penyayang). Firman Allah SWT;
Artinya : "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati
dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan." (Al-Qur'an dan Terjemah
Depag RI : 2005 : 365).
...........................................................................................................................
10) Nasihat
Luqman yang terakhir kepada anaknya yang terdapat dalam Qur'an surahLuqman
adalah agar anaknya melunakkan suara dalam berbicara dengan orang lain.
Artinya
: "...Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai." (QS.Luqman [31]: 19)
Menurut Ibnu
abbas ra, waghdud min shautik, yakni
rendahkanlah suarmu dan janganlah bersuara dengan keras (tanpa alasan yang
baik). (Al-Fairuzabadi : tt : 345).
Menurut
al-Maraghi, waghdud min
shautik, yakni kurangilah dari nada suara dan ringkaslah dalam
berbicara, dan janganlah meninggikan suaramu ketika tidak ada keperluan apapun
untuk meninggikannya, karena hal itu adalah tindakan yang dipaksakan oleh yang
berbicara dan dapat mengganggu diri dan pemahaman orang lain. (Al-Maraghi :
1974 : 86).
...........................................................................................................................
.+Credits
to: Hanafi Anshory Ibnu Muharram
.
Koreksi untuk nomor ayat....tolong dibenarkan lagi.
ReplyDeleteada kesalahan dalam penomoran ayat ali imran 18
ReplyDelete