Dendam
berdenyut-denyut
berdecit-decit
beredar berbaur
keseluruh saraf - indera - jiwa
Dendam tak sudah
dendam tak reda
tiada redha, tiada rela
di manakah yang dinamakan berserah?
"I can't accept!" - Yup. Itu dia
"You'll see" - Yup. Itu pun dia
"Why?" - Yup. Ini pun dia
Maka aku lafadzkan kalimah
"Laa ilahailla anta, subhanaka inni kunctum minadzolimeen ..."
Seorang hamba apabila dianiayai, disakiti dan dikuasai oleh lawan-lawannya, tiada sesuatupun yang lebih bermanfaat untuk dia kerjakan, selain melakukan taubat yang ikhlas. Sedangkan tanda kebahagiaannya adalah ketika dia melihat dirinya, dosanya, dan aib yang ada pada dirinya.
Dengan kesedaran seperti itu, maka seluruh perhatiannya terfokus kepada dosanya, perbaikan terhadap dirinya, dan pertaubatan dari dosa-dosanya. Waktunya pun tidak tersisa untuk merenungi apa yang tengah menimpa dirinya. Malahan sebaiknya, seluruh waktunya digunakan untuk bertaubat & memperbaiki diri. Dan tentunya. Allah akan membantunya dan menjaganya.
Sungguh dia sangat berbahagia, sungguh dia mendapat keberkatan yang banyak akibat cobaan yang menimpa dirinya, dan sungguh indah kesan dari cubaan itu.
Namun demikian, taufiq dan petunjuk (huda) tetap di tangan Allah. Tidak ada apa yang dapat mencegah jika Dia memberi, dan tidak ada yang dapat memberi jika Dia mencegah. Dan bukan sembarangan orang yang boleh mendapat keberuntungan seperti ini. Bukan sembarangan orang dapat mengetahuinya. Bukan sembarangan orang yang berkeinginan mendapatkannya. Dan bukan sembarangan orang pula yang mampu melakukannya.
Kerana: Laa haula wa laa quwwata illa bil-lahi 'aliyy-ul- 'adzheem.
.
No comments:
Post a Comment