Saturday 16 February 2013

HASBUNALLAHU WA NI'MAL WAKIL.. Cukuplah Allah SWT Bagi Kita (Bersama Allah Yg Tak Mungkin Menjadi Mungkin)


Salam;
LOVE TO ALL, HATRED TO NONE.

Dalam Al Qur'an , Allah SWT menyatakan kepada hamba-hamba-Nya sebuah lafadz ketika berada dalam situasi yang sangat menghimpit, kritikal, tersepit, terhempas atau terhenyak. So, jangan ragu-ragu lagi, ayuhai bersegeralah hadapkan diri kita kepada Allah. Inilah ayat yang sangat special untuk hamba-hamba-Nya yang berserah diri bulat-bulat secara total kepada Allah.

Kalimat ini termasuk dzikir sederhana, namun mengandung makna yang luar biasa. Dzikir ini menandakan bahwa seorang hamba hanya pasrah pada Allah dan menjadikan-Nya sebagai tempat bersandar. 


Allah Ta’ala menceritakan mengenai Rasul dan sahabatnya dalam firman-Nya,
.
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ 
“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. ” (QS. Ali ‘Imran: 173) 


Kata sahabat Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa “hasbunallah wa ni’mal wakiil” adalah perkataan Nabi ‘Ibrahim ‘alaihis salaam ketika beliau ingin dilempar di neraka. Sedangkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kalimat tersebut dalam ayat, 





إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ 
“Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,” maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (HR. Bukhari no. 4563) 


1. Menurut Bukhari, Ibn al-Munzir, al-Hakim dan al-Baihaqi, daripada Ibn Abbas berkata bahawa doa di atas merupakan kalimah yang terakhir diucapkan oleh Nabi Ibrahin a.s. sebelum dicampakkan ke dalam api. 

Nabi Ibrahim A.S dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrud yang mengaku dirinya tuhan. Ketika diletakkan ke dalam manjaniq seperti yang diarahkan Raja Namrud yang siap bakal meluluh-lantakkan jasad Baginda A.S., tiba-tiba didatangi oleh Malaikat Jiril A.S. dengan memberi sebuah tawaran: "Mintalah padaku, nescaya kubantu kamu dari api"


Akan tetapi dijawab oleh Baginda Nabi Ibrahim A.S. "Aku tidak perlukan bantuanmu. Yang kuperlukan adalah bantuan Allah. Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.

Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Sahihnya, Nabi Allah Ibrahim menyebut lafaz yang sama - Hasbunallah wa ni'mal wakil. Lalu api sejuk seperti diceritakan;
(Setelah tidak dapat berhujah lagi, ketua-ketua) mereka berkata: “Bakarlah dia dan belalah tuhan-tuhan kamu, jika betul kamu mahu bertindak membelanya!” Kami berfirman: “Hai api, jadilah engkau sejuk serta selamat sejahtera kepada Ibrahim!" Surah Al-Anbiya': 68-69


2. Ia juga diucapkan oleh Nabi Muhammad s.a.w. ketika golongan kafir menakut-nakutkan Nabi tentang tentera bersekutu (pasukan Azhab [ الاحزاب]  dalam perang Khandaq @ Perang Parit di kota Madinah)  yang akan menyerang Nabi s.a.w. (Tafsir al-Fakhrurrazi, tafsir ayat 173, surah Ali ‘Imran).

.
Persiapan orang kafir sangat lengkap dengan kuda dan unta serta senjata yang banyak. Jumlah tenteranya 10,000 orang dianggotai enam puak, mud-muda dan tegap-tegap belaka. Mereka bergerak ke Madinah bertujuan menghancurkan Islam untuk selama-lamanya.
.
Berita kedatangan angkatan perang musuh (Pasukan Pakatan Ahzab) ini sampai kepada Rasulullah. Baginda SAW mengumpulkan sahabat berbincang untuk menentukan strategi dan taktik menghadapi musuh. Orang Islam dikumpulkan, lalu jumlahnya diketahui seramai 3,000 orang yang terdiri daripada orang tua, perempuan, kanak-kanak, bayi dan remaja.
.
Peristiwa ini diceritakan seperti firmanNya;
Mereka juga ialah yang diberitahu oleh orang-orang (pembawa berita) kepada mereka: "Bahawa kaum (kafir musyrik) telah mengumpulkan tentera untuk memerangi kamu, oleh itu hendaklah kamu gerun kepadanya".
Maka berita itu makin menambahkan iman mereka lalu berkata: "Cukuplah Allah untuk (menolong) kami, dan Ia sebaik-baik pengurus (yang terserah kepadaNya segala urusan kami)" Setelah (pergi mengejar musuh), mereka kembali dengan mendapat nikmat dan limpah kurnia dari Allah, mereka tidak disentuh oleh sesuatu bencana pun, serta mereka pula menurut keredhaan Allah. Dan (ingatlah), Allah mempunyai limpah kurnia yang amat besar. Surah Ali Imran: 173-174
-----------

Baginda Nabi Muhammad SAW juga mengucapkan ...  'Hasbunallahu wani'mal wakil' ketika musuh-musuh Baginda SAW mengancam akan meyerang Baginda SAW dan para pengikut Baginda Rasulullah SAW. Ucapan 'Hasbunallahu wani'mal wakil'  ini telah membangkitkan semangat yang luar biasa bagi para pengikut Baginda SAW sehingga memenangkan perjuangan dan peperangan. 

Tentera Islam menghadapi tentera musyrikin yang berganda-ganda jumlahnya di dalam Perang Badar. Sang Rasul ditakut-takutkan oleh pembawa berita, dengan jumlah tentera musyrikin yang ramai itu. Namun tentera Islam tidak pula berasa takut, namun sebaliknya yang terjadi. Orang-orang Islam mengucapkan - "Hasbunallah wa ni'mal wakil" Cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baik penolong. 

Sehari sebelum pertempuran bersejarah Perang Badar, tentera Islam telah diberi rezeki "mengantuk". Bagi jiwa-jiwa yang belum tahu nasib hidup dan mati keesokan harinya, untuk mengantuk dan dapat tidur lena adalah sesuatu yang diluar fitrah kemanusiaan. Begitulah "rezeki" mereka. 

--------------------------

Dr Said Bouheraoua memberi perumpamaan, menyerahkan urusan kepada Allah sesudah berusaha, di dalam konteks kemanusiaan, adalah seperti membuat keputusan yang disokong oleh Perdana Menteri dan Timbalan Perdana Menteri. Baik atau buruk yang terbit sesudah berserah, hanyalah timbangan kemanusiaan, yang tidak mengetahui urusan masa hadapan. Allah lebih mengetahui akibat dan pengakhiran bagi sesuatu yang dikerjakan.

Menyerahkan diri (sesudah berusaha) kepada Dzat yang tidak dapat dilihat dan dicapai bukan sesuatu yang mudah. Mempercayai sesuatu yang tidak dapat digapai oleh deria, maka ia adalah sebahagian dari proses BERIMAN. Terkadang manusia terlalu yakin dengan kemampuan diri dalam membuat keputusan, tak kurang juga yang bergantung kepada insan lain. 
Dan (Ingatlah), sesiapa berserah diri bulat-bulat kepada Allah, maka Allah cukuplah baginya (untuk menolong dan menyelamatkannya). Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang dikehendakiNya. Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu. Surah At-Talaq: 3
Tiada yang mustahil bagi Dia yang menguasai sekalian yang di langit dan di bumi. Ya Allah, jadikan aku dari hambaMu yang sentiasa berserah. Hasbunallah Wa Ni'mal Wakil

Allah berfirman yang bermaksud:
"Adakanlah musyawarah dengan mereka dalam beberapa urusan, dan bila engkau telah mempunyai ketetapan hati, maka berserah dirilah kepadaAllah." (Surah Ali-Imran: 159)
Firman Allah SWT yang bermaksud:
"Berpalinglah dari mereka itu, dan berserah dirilah kepada Allah. Dan cukuplah Allah itu sebagai pelindung." (Surah An-Nisa': 81)

3. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahawa Menurut Ibnu Katsir, kalimat hasbalah (Hasbunallahu wani'mal wakil) diucapkan pula oleh Ummul Mukminin Sayyidatina 'Aisyah RA ketika berhadapan dengan madunya, Ummul Mukminin Zainab binti Jahisy RA.


Zainab berkata: "Allahlah yang menikahkanku dari langit sementara kalian dinikahkan oleh wali kalian"


Maka Sayyidatina Aisyah berkata: "Allahlah yang menerangkan kebersihan dan kesucianku lansung dari langit dan hal itu termaktub dalam Al-Qur'an"


Yakni peristiwa Saiyyidatina Aisyah RA tertimpa fitnah dan dia mengharapkan pertolongan Allah, di saat khabar bohong ( haditsul ifqi ) tentang dirinya beredar. Hal itu dirakam dalam surat An-Nur [24]: 11-26).


Mendengar jawapan Sayyidatina 'Aisyah RA tersebut, Sayyidatina Zainab RA mengalah. lalu Sayyidatina Zainab RA bertanya lagi: "Apa yang engkau ucapkan ketika menaiki kenderaan (unta) Shafwan ibn al- Mu'aththal?"


Sayyidatina 'Aisyah RA menjawab:" Hasbunallah wa-ni'mal wakil ~ cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah Sebaik-baik Pelindung"


Sayyidatina Zainab RA berkata: "Engkau telah mengucapkan ucapan orang-orang beriman."


--------------------------


Pernyataan Tawakkal itu termasuk pekerjaan hati, terpaut di hati dalam menghadapi sesuatu persoalan atau pekerjaan, di mana manusia merasa bahawa dengan kekuatan sendiri tidak akan sanggup menghadapinya tanpa bersandar kepada kekuatan Allah SWT.

Apa yang terpaut dalam hati dengan keyakinan tersebut dipancarkan ke luar dengan mengucapkan (hasballah) sebagai berikut:
Hasbi Allah wa ni'mal wakil " ~ Allah cukup bagiku dan Ia sebaik-baik Penjaga"


Sejarah telah membuktikan kekuatan Hasballah yang diucapkan para anbiya' serta orang-orang soleh (salafussoleh) ..samada ketika mereka menghadapi cobaan besar atau fitnah berat yang melanda. Kekuatannya melebihi apapun kekuatan yang ada di dunia ini. Ianya menegaskan semangat tauhid pada diri orang yang mengucapkannya. Iaitu hanya pada Allah sahajalah ia berserah diri dan bahawa semua makhluq di sisi-Nya adalah lemah.

Maka tidak ada lagi alasan untuk takut, tidak ada lagi alasan untuk tidak semangat, tidak ada lagi alasan untuk khuatir pada hari esok sebab kita sebenarnya sudah ada Penolong dan Pelindung buat diri kita. Yakin yang Allah Maha Memberi Pertolongan, Maha Melindung dan Maha Mengasihi hambaNya. Jangan berhenti berharap & berusaha.

Pencerahan bagi jiwa-jiwa yang sedang ingin berserah diri

No comments:

Post a Comment